Yulia Amira Blogs !!

Sistem Instrumentasi dan Tanda Peringatan (Instrumentation and Warning System)

Sistem Instrumentasi dan Tanda Peringatan (Instrumentation and Warning System) - Selamat datang di blog Yulia Amira !!, Info kali ini adalah tentang Sistem Instrumentasi dan Tanda Peringatan (Instrumentation and Warning System) !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Kelistrikan !! Motor !! Otomotif !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Sistem Instrumentasi dan Tanda Peringatan (Instrumentation and Warning System) ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->


Instrumentasi adalah perlengkapan sepeda motor berupa alat ukur yang memberikan informasi kepada pengendara tentang keadaan sepeda motor tersebut. Sistem instrumentasi pada sepeda motor tidak sama jumlahnya, mulai dari sepeda motor instrumentasi sederhana sampai sepeda motor yang dilengkapi dengan instrumen yang banyak. Sistem instrumentasi yang lengkap antara lain terdiri dari; speedometer (pengukur kecepatan kendaraan), tachometer (pengukur putaran mesin), ammeter (pengukur arus listrik), voltmeter (pengukur tegangan listrik), clock (jam), fuel and temperature gauge (pengukur suhu dan bahan bakar), oil pressure gauge (pengukur tekanan oli) dan sebagainya.

Sama halnya dengan sistem instrumentasi, sistem tanda peringatan (warning system) pada sepeda motor juga tidak sama jumlahnya. Kebanyakan model sepeda motor generasi sekarang, lampu-lampu tanda peringatan disusun dan dipasangkan pada suatu tampilan (display) lengkap yang akan menampilkan status/keadaan dan kondisi umum dari mesin.

Pada beberapa model, instrumentasi di hubungkan dengan central control unit (unit pengontrol) yang akan memonitor seluruh aspek dari mesin dan fungsi sistem kelistrikan saat mesin dijalankan. Informasinya diperoleh dari berbagai swicth (saklar) dan sensor jika dalam sistem muncul kesalahan (terdapat masalah) akan ditampilkan dalam bentuk warning light (lampu tanda peringatan) atau dalam panel LCD (liquid crystal display) bagi beberapa model sepeda motor.

a.  Speedometer

Speedometer adalah alat untuk memberikan informasi kepada pengendara tentang kecepatan kendaraan (sepeda motor). Speedometer pada sepeda motor ada yang digerakkan secara mekanik, yaitu kawat baja (kabel speedometer) dan secara elektronik. Speedometer yang digerakkan oleh kabel biasanya dihubungkan ke gigi penggerak pada roda depan, tetapi ada juga yang dihubungkan ke output shaft (poros output) transmisi/persneling untuk mendapatkan putarannya.

Contoh rangkaian speedometer elektronik

Pada bagian speedometernya terdapat magnet permanen yang diputar oleh kabel tersebut. Penunjukkan jarum kecepatan berdasarkan atas kekuatan medan magnet yang diputar, dan diterima oleh sebuah piringan besi non magnet yang dipasang berhadapan dengannya.
Pada speedometer elektronik, sensor pula mengirimkan sinyal setiap putaran yang diperoleh dari sproket depan atau output shaft ke unit pengontrol. Hasilnya akan ditampilkan pada penel.

b.  Switch (Saklar) pada Sistem Tanda Peringatan

Saklar-saklar yang terdapat pada sistem tanda peringatan umumnya digerakkan secara mekanik atau langsung digerakkan secara manual (oleh tangan) untuk menghidup-matikan (ON/OFF) suatu sistem. Diantaranya saklar-saklar yang termasuk kedalam sistem tanda peringatan adalah:

1) Neutral Switch (Saklar Netral)

Hampir semua sepeda motor dilengkapi dengan netral switch (saklar yang menunjukkan gigi transmisi posisi sedang netral) untuk mengontrol lampu peringatan pada panel instrumen. Umumnya neutral switch diskrupkan ke rumah transmisi. Pada saat gigi transmisi netral, kontak pada saklar akan tertekan (tertutup) dan membuat lampu peringatan di massa kan sehingga menyala.
Pada sepeda motor yang dilengkapi sistem pengaman, neutral switch juga digunakan untuk mencegah sistem starter tidak bisa dihidupkan jika posisi transmisi sedang masuk gigi (penjelasan detil sudah dibahas pada bagian sistem starter bagian yaitu inovasi sistem starter).

2) Clutch Switch (Saklar Kopling)

Clutch Switch merupakan tipe plunger dan dipasang pada bagian clutch lever (tuas kopling). Pada sepeda motor yang dilengkapi sistem pengaman, clutch switch juga digunakan untuk mencegah sistem starter tidak bisa dihidupkan jika kopling tidak ditarik (penjelasan detil sudah bahas pada bagian sister starter bagian inovasi sistem starter).

3) Sidestand Switch (Saklar Standar Samping)

Sidestand Switch juga merupakan bagian dari sistem pengaman yang dirancang agar sepeda motor tidak bisa dijalankan jika sidestand-nya sedang pada posisi diturunkan/digunakan untuk menyandarkan sepeda motor (penjelasan deti sudah dibahas pada bagian inovasi sistem starter). Tipe sidestand switch bisa tipe plunger maupun rotari yang dipasangkan.
Secara sederhana kombinasi hubungan antar neutral switch, clutch switch dan side switch yang berfungsi sebagai pengaman dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Rangkaian neutral, clutch, dan sidestand switch

Berdasarkan gambar diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa rangkaian starter relay pada sistem starter baru bisa dihubungkan ke massa jika clutch dan kickdown switch posisi menutup atau neutral switch saja yang menutup. Clucth switch menutup jika kopling sedang ditarik, sidestand switch menutup jika posisi sidestand sedang dinaikkan (tidak sedang dipakai untuk menyandarkan sepeda motor). Sedangkan neutral switch menutup kalau posisi gigi transmisi sedang netral (transmisi tidak masuk gigi).

4) Brake light switch (saklar lampu rem)

Fungsi brake light switch adalah untuk menghidupkan lampu rem ketika rem depan atau rem belakang sedang digunakan. Saklar rem depan biasanya tipe pressure switch (saklar tekanan) yang digerakkan oleh sistem hidrolik rem depan. Sedangkan saklar rem belakang biasanya tipe plunger yang digerakkan melalui pegas peda rem belakang, dan dapat disetel sesuai ketinggian pedal dan jarak bebas rem.

Saklar rem belakang (A = saklar rem belakang tipe plunger, B = pegas, dan C = pedal rem)

Rangkaian sistem lampu rem

Berdasarkan gambar diatas, jika pedal rem ditarik/ditekan, maka saklar rem akan menutup yang akan menghubungkan arus dari baterai ke massa melalui lampu rem. Akibatnya lampu rem akan menyala.


Demikianlah Artikel Sistem Instrumentasi dan Tanda Peringatan (Instrumentation and Warning System), Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Sistem Instrumentasi dan Tanda Peringatan (Instrumentation and Warning System) ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Sistem Instrumentasi dan Tanda Peringatan (Instrumentation and Warning System) ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.
Back To Top
close