Yulia Amira Blogs !!

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS KOBALT(II) DENGAN SULFADIAZIN DAN SULFAMERAZIN (PKM-2)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS KOBALT(II) DENGAN SULFADIAZIN DAN SULFAMERAZIN (PKM-2) - Selamat datang di blog Yulia Amira !!, Info kali ini adalah tentang SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS KOBALT(II) DENGAN SULFADIAZIN DAN SULFAMERAZIN (PKM-2) !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Pendidikan !! Pendidikan Kimia !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS KOBALT(II) DENGAN SULFADIAZIN DAN SULFAMERAZIN (PKM-2) ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->



Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari –hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi, industri, dan lingkungan. Manusia setiap hari senantiasa memerlukan oksigen untuk bernapas. Proses pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks dalam tubuh merupakan salah satu contoh aplikasi senyawa kompleks dalam keseharian. Senyawa kompleks terbentuk akibat terjadinya ikatan kovalen koordinasi antara suatu atom atau ion logam dengan suatu ligan ( ion atau molekul netral ). Logam yang dapat membentuk kompleks biasanya merupakan logam transisi, alkali, atau alkali tanah. Studi pembentukan kompleks menjadi hal yang menarik untuk dipelajari karena kompleks yang terbentuk dimungkinkan memberi banyak manfaat, misalnya untuk ekstraksi dan penanganan keracunan logam berat.



Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan konfigurasi elektron 3d7 yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang relatif stabil berada sebagai Co(II) ataupun Co(III). Namun dalam senyawa sederhana Co, Co(II) lebih stabil dari Co(III). Ion – ion Co2+ dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+ stabil di air. Kompleks kobalt dimungkinkan dapat terbentuk dengan berbagai macam ligan, diantaranya sulfadiazin dan sulfamerazin. Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya merupakan turunan dari sulfonamid yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram-negatif tertentu, beberapa jamur, dan protozoa (Siswandono dan Soekardjo : 1995 ). 

Guru, Goutam and Goutam (2004) telah melaporkan terbentuknya kompleks Zn(II) - sulfadiazin dimana sulfadiazin terkoordinasi secara bidentat terhadap atom pusat Zn2+ melalui atom NH sekunder dan N tersier. Sedangkan Saptorini (2003) melaporkan terbentuknya kompleks Cu(II)-sulfadiazin dan Cu(II)-sulfamerazin dimana sulfadiazin terkoordinasi secara bidentat melalui NH sekunder dan N tersier dan sulfamerazin terkoordinasi secara monodentat pada ion pusat Cu2+ melalui NH2 primer. Kompleks Hg(II)-sulfadiazin dan Hg(II)-sulfamerazin telah berhasil disintetis oleh Hossain, Amoroso, Banu, Malik (2006) dengan sulfadiazin terkoordinasi secara tridentat melalui N sekunder dan N tersier dan sulfamerazin terkoordinasi secara bidentat melalui NH sekunder dan N tersier pada ion pusat Hg2+. Dengan Co2+, sulfadiazin dan sulfamerazin dimungkinkan dapat terkoordinasi secara monodentat melalui NH2 primer maupun bidentat melalui NH sekunder dan N tersier. Oleh karena itu sintesis dan karakterisasi kompleks Co(II)-sulfadiazin dan Co(II)-sulfamerazin menarik untuk dipelajari. 
Mengingat bahwa sulfadiazin dan sulfamerazin mengandung atom donor N dan O maka dimungkinkan dapat berkoordinasi membentuk kompleks dengan ion Co2+. Struktur senyawa sulfadiazin dan sulfamerazin ditunjukkan oleh Gambar 1.

(L1) (L2)
Gambar 1. Struktur senyawa sulfadiazin (L1) dan sulfamerazin (L2) (Wilson and Gisvold : 1982 )

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah
Sintesis kompleks dapat dilakukan dengan cara mencampurkan larutan logam dan ligan dengan pelarut yang melarutkan, seperti air, metanol, etanol, propanol, dan asetonitril disertai pemanasan, refluks, atau tanpa pemanasan.
Perbandingan mol logam dan mol ligan tidak selalu stoikiometri sehingga perlu dicari perbandingan yang sesuai. Untuk menentukan formula kompleks dilakukan dengan menganalisis unsur C, H, N, O, dan Co2+. Ketepatan struktur kompleks dapat ditentukan dengan kristalografi.


Demikianlah Artikel SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS KOBALT(II) DENGAN SULFADIAZIN DAN SULFAMERAZIN (PKM-2), Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS KOBALT(II) DENGAN SULFADIAZIN DAN SULFAMERAZIN (PKM-2) ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS KOBALT(II) DENGAN SULFADIAZIN DAN SULFAMERAZIN (PKM-2) ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.
Back To Top
close