Makna Perayaan Kue Bulan (Moon Cake) - Selamat datang di blog Yulia Amira !!, Info kali ini adalah tentang Makna Perayaan Kue Bulan (Moon Cake) !! Semoga tulisan singkat dengan kategori
TRADISI TIONGHOA !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Makna Perayaan Kue Bulan (Moon Cake) ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->
Di negeri asalnya China, festival moon cake (kue bulan) menjadi perayaan istimewa dalam menyambut datangnya musim gugur. Untuk tahun 2012 perayaan kue bulan jatuh pada tanggal 30 September.
Dalam tradisi umat Tionghoa, saat perayaan kue bulan seluruh anggota keluarga akan berkumpul guna menyantap kue bulan yang dilakukan saat bulan purnama. Maknanya adalah untuk menjalin kebersamaan diantara keluarga. Kerabat dan keluarga yang beberapa saat terpisah dari keluarga besarnya, biasanya akan berkumpul kembali untuk bersama-sama makan kue bulan. Di China, festival kue bulan menjadi perayaan besar kedua setelah hari raya Imlek.
Makna dari perayaan Musim Gugur di negeri tirai bambu itu kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia dan selalu dirayakan terutama oleh warga keturunan Tionghoa, termasuk di Indonesia.
Namun selain menyambut musim gugur, kabarnya ada kisah heroik dibalik perayaan kue bulan itu.
Konon saat itu, rakyat Han berusah keluar dari kekuasaan pemerintahan Mongol dari Dinasti Yuan (1280-1368 SM). Shu Yuan Zhang lalu berencana menggulingkan pemerintah yang berkuasa namun dia tidak tahu bagaimana caranya menyatukan seluruh rakyat Han agar ikut dalam pemberontakan. Akhirnya salah satu penasehatnya mengusulkan agar pesan tentang pemberontakan itu dimasukkan ke dalam kue bulan lalu dibagikan kepada seluruh rakyat Han.
Alhasil, pada tangga 15 bulan 8 menurut kalender Imlek, terlaksanalah pemberontakan untuk menggulingkan Dinasti Yuan. Selanjutnya yang berkuasa di China adalah Dinasti Ming (1368-1644 SM)
Dalam tradisi umat Tionghoa, saat perayaan kue bulan seluruh anggota keluarga akan berkumpul guna menyantap kue bulan yang dilakukan saat bulan purnama. Maknanya adalah untuk menjalin kebersamaan diantara keluarga. Kerabat dan keluarga yang beberapa saat terpisah dari keluarga besarnya, biasanya akan berkumpul kembali untuk bersama-sama makan kue bulan. Di China, festival kue bulan menjadi perayaan besar kedua setelah hari raya Imlek.
Makna dari perayaan Musim Gugur di negeri tirai bambu itu kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia dan selalu dirayakan terutama oleh warga keturunan Tionghoa, termasuk di Indonesia.
Namun selain menyambut musim gugur, kabarnya ada kisah heroik dibalik perayaan kue bulan itu.
Konon saat itu, rakyat Han berusah keluar dari kekuasaan pemerintahan Mongol dari Dinasti Yuan (1280-1368 SM). Shu Yuan Zhang lalu berencana menggulingkan pemerintah yang berkuasa namun dia tidak tahu bagaimana caranya menyatukan seluruh rakyat Han agar ikut dalam pemberontakan. Akhirnya salah satu penasehatnya mengusulkan agar pesan tentang pemberontakan itu dimasukkan ke dalam kue bulan lalu dibagikan kepada seluruh rakyat Han.
Alhasil, pada tangga 15 bulan 8 menurut kalender Imlek, terlaksanalah pemberontakan untuk menggulingkan Dinasti Yuan. Selanjutnya yang berkuasa di China adalah Dinasti Ming (1368-1644 SM)
Demikianlah Artikel Makna Perayaan Kue Bulan (Moon Cake) , Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Makna Perayaan Kue Bulan (Moon Cake) ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Makna Perayaan Kue Bulan (Moon Cake) ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.